Untuk
kita, yang terlalu malu walau sekadar menyapanya, terlanjur bersemu merah, dada
berdegup lebih kencang, keringat dingin di jemari, bahkan sebelum sungguhan
berpapasan.
Untuk kita, yang merasa tidak cantik, tidak tampan, selalu merasa keliru
mematut warna baju dan pilihan celana, jauh dari kemungkinan menggapai
cita-cita perasaan.
Untuk kita, yang hanya berani menulis kata-kata dalam buku harian, memendam
perasaan lewat puisi-puisi, dan berharap esok lusa dia akan sempat membacanya.
Semoga datanglah pemahaman baik itu. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan
adalah spesial. Sama spesialnya dengan milik kita, tidak peduli sesederhana
apapun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahaman-pemahaman baik."
Selamat membaca cerita-cerita Berjuta Rasanya.
Kalian akan merasakan remuk seketika tepat di dada saat membaca buku ini. --
Fatimah Ratna Wijayanthi, Karyawan
Cinta adalah sekumpulan paradoks yang membingungkan. Maka meskipun menyakitkan,
cinta tetaplah membahagiakan. Bacaan yang tepat, bagi mereka yang ingin mengeja
makna cinta, patah, dan hati. -- Galih Hidayatullah, Mahasiswa
Saya bahkan sampai 5 kali membacanya tanpa bosan. Sebuah karya yang patut
dinikmati lagi, lagi, dan lagi. -- Sulistyowati, Ibu Rumah Tangga
Saya memang menyelesaikan membaca novelnya dalam waktu singkat. Tetapi setelah
saya baca, membutuhkan waktu yang lama sekali merenungkan isi ceritanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar